Jumlah Kematian Pasien Komorbid Tinggi Pasca Pandemi Covid-19
IDI Rohul Gelar Webinar Kemandirian Fungsional Dalam Penanganan Pasien Multimorbiditas

Momen Ketua IDI Cab.Rohul dr Zuldi Afki Usai Pelaksanaan Webinar Kemandirian Fungsional bersama Tim Panitia
ROHULNEWS | ROKAN HULU - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Rokan Hulu adakan Webinar Kemandirian Fungsional Tata Laksana Holistik dan Terpadu Bersempena dengan HUT IDI ke 71 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 57, Rabu (17/11/2021).
Webinar digelar IDI Cabang Rohul ini berguna untuk mengupgrade pengetahuan para Dokter terkait penanganan Pasien Multimorbiditas ditengah pandemi Covid-19.
Kegiatan Webinar dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hulu, dr Bambang diwakili oleh Sekretarisnya drg. Septine Asmarwiati secara virtual langsung dari ruang kerjanya.
Dalam kata sambutan Sekretaris Diskes Rohul drg. Septine Asmarwiati sendiri, dia mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Webinar yang diraja oleh IDI Rohul.
"Tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mengupgrade pengetahuan para dokter dalam penanganan pasien di saat pandemi covid-19 sehingga dapat maksimal menjalankan tugas kemanusiaan," ungkapnya.
Selain daripada itu, terhadap dokter yang gugur dalam menjalankan tugas selama pandemi ini, Septine mengucapkan belasungkawa yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya.
"Semoga jasa mereka menjadi amal ibadah dan perjuangan semasa hidup akan selalu kita kenang," tambahnya.
Sementara itu, Ketua IDI Rohul dr. Zuldi Afki Sp.P mengatakan bahwa Kegiatan Webinar tersebut merupakan bentuk tanggung jawab IDI dalam meningkatkan pengetahuan para tenaga medis khususnya dokter dalam menyikapi perkembangan ilmu kedokteran yang berkembang secara dinamis.
Menurutnya, Kasus Kematian Covid-19 di Negeri Seribu Suluk didominasi oleh pasien usia lanjut dan memiliki Penyakit penyerta (Komorbit), dimana rata-rata penyakitnya adalah jantung dan paru kronis.
"Oleh karena itu, diharapkan, dengan adanya webinar ini bisa dijadikan sebagai sarana saling berbagi pengetahuan terkait penanganan pasien komorbit dan para dokter memiliki kemandirian dalam memberikan edukasi kepada warga yang memiliki resiko tinggi, sehingga mereka bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik," pungkasnya. (JK)
Editor :Harun
Source : Tim Liputan Sigapnews