Pemkab Rohul Targetkan Angka Stunting Turun
ROHULNEWS | ROKAN HULU – Dalam rangka membangun Sinergitas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul) yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hulu H.Indra Gunawan bersama beberapa Pejabat Eselon II Rohul mengikuti Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak secara Virtual, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Rokan hulu, Kamis (12/5/2022).
Selain Wabup Rohul tampak hadir Kepala Dinas Pendidikan Rohul, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Kepala Dinas Sosial, PLT Kadis DPPKB serta tim Pengerak PKK Rohul, Para Camat dan tim TPK Rohul.
Sementara itu, ditempat pelaksanaan terlihat secara Virtual pada Apel Siaga yang dilaksanakan dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI beserta para deputi, Kepala BKKBN Pusat, Gubernur Jawa Barat dan diikuti secara virtual oleh Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan berbagai demonstrasi yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga seperti Dasboard Keluarga Berisiko Stunting, Poktan Generasi Berencana (genre), bazar hingga pelayanan vaksinasi.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam apel siaga TPK Bergerak mengatakan 600 ribu personel bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan, dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting.
“Jumlah keluarga berisiko stunting ini harus ditekan seminimal mungkin,Mari kita bekerja secara optimal,” kata Hasto dalam Apel Siaga TPK Bergerak.
Berdasarkan pendataan keluarga 2021 yang dilakukan oleh lebih dari 700 ribu kader, berhasil mendata 66.207.139 kepala keluarga di 33 provinsi dan memetakan keluarga yang teridentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting sebanyak 21.906.625 keluarga.
Data keluarga berisiko stunting yang dinamis dari waktu ke waktu, memerlukan verifikasi, validasi, dan sekaligus pemutakhiran, agar pemerintah mempunyai data sasaran yang valid dan akurat, yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran pendampingan keluarga maupun intervensi terhadap keluarga berisiko stunting yang terdiri dari ibu hamil, balita (0-59 bulan), baduta (0-23 bulan).
Karena itu, kader KB akan datang ke rumah keluarga sasaran untuk melakukan pemutakhiran, verifikasi, dan validasi data, selain melakukan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) pencegahan stunting.
Hal tersebut dapat dilakukan bersamaan mengingat kader keluarga berencana (KB) juga adalah bagian dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) bersama-sama dengan pendamping dari tenaga kesehatan seperti bidan, dan kader Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).
Read more info "Pemkab Rohul Targetkan Angka Stunting Turun" on the next page :
Editor :Harun & Jon
Source : -