Hampir Kehilangan Nyawa Karena Sesak, Orang Tua FN Siswi SMPN Istek Tanyakan Kewajiban Sekolah

ROHULNEWS | ROKANHULU - Orang tua salah satu Siswi SMP Negeri Istek merasa geram dan kecewa atas tindakan dan tidak bertanggungjawabnya Guru maupun Penjaga Asrama terhadap keadaan Siswa dan Siswi disekolah tersebut.

Berdasarkan pengakuan orang tua siswi An. FN dimana disekolah tersebut anak tidak diperhatikan bahkan sama sekali tidak dipedulikan padahal anaknya hampir saja kehilangan nyawa, dimana sejak siang mengalami sesak hingga sampai tiga kali tidak sadarkan diri, seperti yang disampaikan kawan-kawan anaknya yang berada di satu asrama.

"Saat ditanya ke pihak sekolah kenapa anaknya tidak cepat di bawa ke rumah sakit, dengan santai pihak penjaga asrama menjawab "nunggu hujan reda pak soalnya tidak ada mobil" padahal anak saya sudah mengalami sesak sejak siang tapi malah tidak di pedulikan," ungkapnya.

"Ini bukan hanya sekali, sebelumnya anak saya juga pernah jatuh di kamar mandi sampai terkilir namun pihak sekolah tidak langsung membawa anak saya berobat, setelah sakitnya makin parah sampai bengkak barulah anak saya mereka bawa berobat," ujarnya.

Saat ini kondisi anak (FN) sudah dibawa ke Klinik Mega oleh pamannya untuk menjalani pengobatan, bahkan sampai saat ini pihak sekolah belum menjenguk untuk memastikan kondisi FN.

Orang tua FN juga sudah mengabari Kepala Sekolah akan kondisi anaknya pasca dibawa ke Klinik Mega, akan tetapi belum juga di jenguk.

"Saya sudah kabari Kepala Sekolah, katanya dia mau datang melihat anak saya, tapi kenyataannya tidak juga melainkan hanya pesan WhatsApp yang dibalas dengan tulisan kami doa kan semoga anak kami FN cepat sembuh," ucap orang tua FN.

Ditempat terpisah, saat dikonfirmasi Kepala Sekolah SMP Negeri Istek, H.Ismail, M.M.Pd, diruang kerjanya membenarkan terkait adanya siswi SMPN Islam Teknologi Rambah yang mengalami sakit dan kini tengah dirawat di Rumah Sakit. 

"Iya benar, anak kita atas nama FN sedang dalam keadaan sakit, namun itu semua telah kita tangani, dengan kata lain anak telah kita kembalikan kepada orang tua sesuai dengan kondisi anak," ungkapnya. 

Mewakili majelis guru, Ismail meminta maaf kepada orang tua atau wali murid dari ananda FN yang kini tengah terbaring lemah di Rumah Sakit. 

"Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi kami, sehingga tidak akan terulang di masa yang akan datang," tambahnya. 

Kepada awak media, Ismail mendoakan semoga ananda FN segera diberikan kesembuhan sehingga dapat kembali belajar seperti biasa bersama teman-temannya. 

Ketika ditanya terkait kejadian, Ismail mengaku tidak berada di lokasi, namun dalam pengakuan Pembina asrama, dalam satu hari yang sama, terdapat 4 santri yang juga dalam keadaan sakit. 

"Ada 4 santri yang sakit dalam waktu yang bersamaan, jadi Pembina Asrama tidak bisa fokus ke satu anak saja," pungkas Ismail. (JK).